Saturday, October 20, 2012

Abstraction

October 16th 2012, my lovely high school held a party to celebrate the anniversary of my school.
There were so many things happened before the party.

You have to know that music is the only thing that keeps me closer to him. Because, without music there are nothing else to talk with him. And music is the thing that brought me to him. Yes, just and only music.

Saat itu kelas gw ingin menampilkan pensi berupa musikalisasi puisi, dan lagu-lagu yang harus gw bawakan cukup banyak. Sekitar tujuh lagu pop Indonesia dan empat lagu instrument yang dimainkan tanpa henti. Ada beberapa lagu yang gw engga bisa dan engga tau chordnya even though I asked mr. google about the chord but it sounded so freak, akhirnya temen gw meminta bantuan sama kakak kelas tersebut alias 'David Archie'. Dan pada hari kamis 11/10/12 dia datang ke kelas gw dan ngajarin gw. He sat beside me. And finally, I saw his pretty fingers were playing those keyboard. When he wanted to see the lyrics of the song, he touched my hand. Damn, I just got nervous, so I just smile at my friends. God, I love him. Swear, you know I'm not lying. Can't you see my heart is waiting here for you?. Waiting for you to feel it. I've been hoping that you will realize someday.

Three days later.

Hari Minggu. Semua murid kelas sebelas yang mengisi acara harus datang ke sekolah untuk gladi bersih. Saat kelas gw mendapat giliran, gw mulai memainkan keyboard itu. Aaaaaaaaaaaand, there was an error on me when I played those keyboard. Gw engga bisa main chord diam, gw bisanya chord jalan. Karena lagu yang gw mainkan termasuk lagu bertempo diatas 90 otomatis gw harus main chord diam, dan itu susah! Iya, buat gw susah banget! Dan, akhirnya setelah gladi bersih selesai temen gw meminta bantuan lagi sama dia. Gw engga ada keberanian sedikit pun untuk meminta bantuan sama dia, engga tau kenapa. Padahal sebenarnya gw mau banget minta bantuan dia. Dan ketika dia udah datang ke ruangan itu, dia mulai ngajarin gw. Sebelum ngajarin, dia sempet menitipkan dompetnya ke gw. Iya, gw disuruh megangin dompetnya! Suruh pegang dompetnya aja gw seneng banget! Iya, gw gila. Hanya hal sekecil itu aja gw seneng banget. Yeah, every little thing he does that makes me fall in love.



Two days later.

16/10/12 The party has begun. Menunggu kelasan gw dipanggil untuk tampil di atas panggung. Dan, ketika kelas gw mendapat giliran untuk tampil, David lah yang menjadi MC. On the stage, gw rada nervous dan sedikit demam panggung. Ketika gw sedang memainkan keyboard itu, sesekali gw menoleh ke arah dia, dan ternyata dia ikut menyanyikan lagu yang gw mainkan dan dinyanyikan oleh temen-temen gw itu. Ada kesenangan tersendiri ketika melihat dia ikut bernyanyi. Dan, gw ada kepuasan tersendiri karena diantara instrument yang gw mainkan, salah satunya adalah instrument favorite gw. Instrument yang mengingatkan gw saat pertama kalinya gw bertemu dan kenal sama dia. Yeah, River Flows In You. Such a touchable song. Ketika penampilan dari kelas gw udah berakhir, dia memberi komentar. Sampai saat ini gw masih inget komentarnya. 'Gimana sama musikalisasi puisinya? Itu tadi nyentuh banget' begitulah komentarnya sekaligus bertanya sama para penonton. Di bawah panggung gw senyum-senyum sendiri engga jelas ketika mendengar komentar itu.

Beberapa jam kemudian, giliran dia dan temennya untuk tampil.

I saw him was sitting on the chair on that stage. And then, I saw him was singing a song with his friends followed by sound of guitar. Damn, I love his voice! Dia menyanyikan lagu medley, Inggris-Indonesia. Saat itu dia mengenakan kemeja warna hitam. Perpaduan yang cocok sama seragam abu-abunya. And on that day, he looked so gorgeous!

Beberapa menit kemudian, suddenly seorang MC memanggil nama gw dari atas panggung. Langsunglah gw menghampirinya, dan tiba-tiba gw langsung berpapasan sama dia. I saw his adorable smile. Dia bertanya something ke gw kenapa gw dipanggil, gw pun menjawabnya kalau gw disuruh mengiringi murid kelas sepuluh ketika mereka tampil nanti. Karena gw engga pernah latihan sama mereka, gw pun menjelaskan sama dia kalau gw engga tau harus main di chord apa, akhirnya dia menawarkan untuk bertanya langsung sama ade kelas yang bersangkutan. Disaat  itu gw engga berpikiran untuk mengikuti dia, tapi ketika dia udah setengah jalan, tiba-tiba dia noleh ke belakang dan berkata "Isyhari, ikut aja. ." akhirnya gw menurutinya. Dan, akhirnya gw menuju ruangan dimana ade kelas itu berada. I was walking by his side and following his footsteps, seeing his smile, and seeing him when the wind was blowing his hair. I don't know how many times I should tell you that I love him. Ketika murid kelas sepuluh itu sudah meninggalkan ruangan menuju ke panggung, suddenly one of them almost faint. Dan, ketika salah satu dari mereka mau pingsan, yang menuntun murid tersebut ke kelas itu adalah David. Yeah, David Archie yang tadinya berjalan di sebelah gw suddenly turned around and walked by her side to take her to some room. 

Dia emang kebangetan baik sama siapa aja. Jujur, dia satu-satunya kakak kelas yang baiknya kelewatan sama ade kelas. Dan dia selalu tersenyum. And I love him when he smiles, even though that's not because of me. Seorang kakak kelas yang susah untuk ditemukan di dunia ini. Mungkin cuma ada satu dibanding enam milyar orang di dunia ini.
Well, I'm still right here waiting for him and for the right time to tell him about this feeling. And of course I still love him. Gw engga tau apakah setelah dia lulus nanti masa-masa SMA gw akan tetap indah tanpa ada dia di sekitar gw, tanpa melihat senyum dia di setiap harinya, tanpa mendengar suaranya memanggil nama gw, dan tanpa melihat dia memainkan keyboard milik sekolah itu. Dan, apakah gw akan bertemu sama dia lagi ketika gw udah lulus nanti?

God, please give me strength and courage to show and tell him that I love him. Actually, I can tell him whenever I want, but I'm just not ready to hear his opinion about this. I'm not ready and not brave enough. Someday, I will tell him. And, Of course I still love him.